Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Redaksi Investigasi
Senin, 21 April 2025, April 21, 2025 WIB
Last Updated 2025-04-21T07:49:06Z
ArtikelHari KartiniJakartaMas Ayu NgasirahNasionalPerempuan JawaRaden Ajeg KartiniRaden AyuRaden Mas Adipati Ario SosronibfratTwibbon Gratis

Rayakan Hari Kartini 2025: 10 Twibbon Gratis Untuk Sebarkan Semangat Emansipasi



 Jakarta, Investigasi.info -


Hari Kartini diperingati masyarakat khususnya perempuan Indonesia pada 21 April setiap tahunnya. Momen ini memiliki makna menghormati perjuangan Raden Ajeng Kartini tentang penyetaraan hak-hak perempuan dengan laki-laki.

Dalam buku Perempuan-Perempuan Pengukir Sejarah karya Mulyono Atmosiswartoputra, Hari Kartini ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 108 Tahun 1964. Keputusan tertanggal 2 Mei 1964 itu menyatakan Kartini sebagai Pahlawan Nasional.


Selanjutnya hari lahir Kartini yakni 21 April juga ditetapkan sebagai hari besar yang kini dikenal sebagai Hari Kartini.



10 Twibbon Gratis Hari Kartini


Pada hari ini, seluruh perempuan Indonesia merayakan perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini dengan bersuka cita. Karena pada akhirnya cita-cita Kartini tentang emansipasi wanita kini sudah terwujud.


Perempuan masa kini bisa menempuh pendidikan setinggi mungkin dan juga perjuangan di bidang lainnya. Perjuangan sebagai Kartini masa kini bisa detikers bagikan melalui media sosial dengan 10 twibbon gratis berikut. Linknya yaitu:













Adapun cara menggunakannya yakni:

1. Buka dan pilih salah satu link twibbon Hari Kartini

2. Pilih bentuk/ukuran foto yang akan digunakan. Bentuk square biasanya digunakan untuk postingan feed atau foto profil dan potrait untuk story.

3. Bila sudah klik "Lanjutkan" dan sistem akan meminta detikers memilih foto mana yang akan digunakan.

4. Atur posisi foto dengan cara menggeser menu yang tersedia.

5. Bila sudah sesuai klik "Lanjutkan"

6. Selesai! Foto siap diunduh dan dibagikan di media sosial. Jangan lupa sertakan hastag #RayakanSetiapDetik #RayakanBersamaBingkai untuk melengkapi keterangan foto milikmu ya!


Sekilas Tentang Kartini
Huruf RA yang biasa ditempelkan di depan namanya adalah singkatan dari gelar kebangsawanan yang dimiliki Kartini. Bagi bangsawan perempuan Jawa, Radeng Ajeng (biasa disingkat RA) disandang ketika Kartini belum menikah.


Setelah ia menikah, sebenarnya gelar kebangsawanan itu berubah menjadi Raden Ayu (disingkat R Ay). Tetapi berdasarkan surat-surat yang dikirimkan Kartini kepada teman-teman berkebangsaan Belanda-nya kebanyakan ditulis saat masih gadis.


Sehingga tidak mengherankan jika gelar yang dikenal masyarakat luas kepada Kartini adalah 
Raden Ajeng. Kartini adalah putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan Mas Ayu Ngasirah.


Ia lahir pada 21 April 1879, ketika ayahnya masih menjabat sebagai wedana di Mayong Jepara. Ketika ia berusia tiga tahun, ayahnya diangkat sebagai Bupati Jepara.


Kartini adalah keturunan keluarga yang cerdas. Beberapa keluarganya menjadi bupati dan mendapat penghargaan dari pemerintah kolonial Belanda.


Ayah Kartini berpikiran maju dan menginginkan anak-anaknya berpengetahuan seperti anak-anak Belanda tetapi tetap memegang adat-istiadat Jawa. Sehingga wajar bila Kartini mendapat pendidikan formal ditambah dengan pendidikan adat-istiadat dan agama di rumah.


Pada era Kartini, perempuan di Indonesia masih terbelenggu pada adat. Sehingga belum diizinkan untuk mengenyam pendidikan tinggi seperti laki-laki, menentukan jodoh sendiri, dan sebagainya. Mereka hanya dididik untuk mengurusi hal-hal terkait urusan sumur, kasur, dan dapur.


RA Kartini juga mengalami hal itu. Ia tidak diizinkan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dan harus tinggal di rumah untuk menikah melalui adat bernama pingitan.


Kartini sedih, tetapi ia tetap menambah pengetahuannya. Dengan cara terus berusaha banyak membaca buku, koran, dan majalah berbahasa Belanda.


Dari kegemaran membaca, ia ingin menulis dengan kemampuan bahasa Belanda yang dimilikinya. Tulisan itu kemudian dikirimkan ke media massa dan berhasil dimuat.


Menjelang tahun 1896, kehidupan Kartini berubah dengan banyak dinamika di keluarganya. Hingga pada 2 Mei 1898, Kartini dibebaskan dari pingitan.


Setelah bebas, banyak perjuangan yang dilalui Kartini. Termasuk ingin menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Perjuangannya digambarkan melalui surat-surat yang dikirimkannya.


Ia berhasil, karena pemikirannya ia terkenal di kalangan intelektual. Ia memiliki pemikiran bila pendidikan bisa mengangkat derajat perempuan.


Kartini juga sempat membuka sekolah untuk anak-anak gadis agar mendapatkan pendidikan yang layak di masa itu. Setelah menikah, Kartini mengandung anak pertamanya yang lahir pada 13 September 1903.


Usai melahirkan, Kartini nampak sehat dan berseri-seri. Tetapi kondisi tubuhnya melemah dan pada 17 September 1903 Kartini wafat dalam usia yang sangat muda yakni 25 tahun seperti yang dikutip dari buku Sisi Lain Kartini terbitan Kemendikbud.


Demikianlah twibbon gratis dan sekilas tentang Kartini. Yuk lanjutkan perjuangan RA Kartini di masa kini detikers!




Sumber : Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar