Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Redaksi Investigasi
Selasa, 15 April 2025, April 15, 2025 WIB
Last Updated 2025-04-15T03:19:04Z
AMDKArabJakartaMesirNasionalPresiden Prabowo SubiantoQatarTurkiYordania

Presiden Prabowo Tutup Rangkaian Kunjungan Timur Tengah di Yordania



 Jakarta, Investigasi.info -


Beragam berita politik telah diwartakan Kantor Berita ANTARA, berikut kami rangkum berita politik terpopuler kemarin yang masih layak dibaca kembali sebagai sumber informasi serta referensi untuk mengisi pagi Anda.



1. Prabowo kembali ke Indonesia usai rampungkan lawatan di Yordania

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah meninggalkan Yordania menuju Indonesia usai merampungkan lawatannya di negara tersebut.


Berdasarkan laporan ANTARA yang meliput langsung agenda Presiden di Amman, Yordania, Prabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya memasuki Pesawat Kepresidenan PK-GRD.


Pesawat tersebut lepas landas dari Pangkalan Udara Marka, Amman, Yordania, Senin sore, pukul 17.08 waktu setempat.


2. Prabowo sebut ada terobosan soal Gaza dari konsultasi lima negara

Presiden RI Prabowo Subianto menyebutkan akan ada terobosan soal kepentingan rakyat Palestina, terutama di Jalur Gaza berdasarkan hasil konsultasi dengan lima negara dalam lawatannya, yakni Persatuan Emirat Arab, Turki, Qatar, Mesir dan Yordania.


Hal itu disampaikan Presiden saat ditemui dalam keterangannya sebelum kepulangannya ke Jakarta di Pangkalan Udara Marka, Amman, Yordania, Senin (14/4) sore waktu setempat.


"Alhamdulillah, kita dapat update yang jernih, kita berharap mungkin dalam waktu dekat akan ada terobosan ke arah yang baik tentunya," kata Presiden Prabowo melalui rekaman suara yang diterima di Jakarta, Senin malam.


3. Raja Yordania: RI miliki peran strategis terkait perang di Gaza-Suriah

Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein menilai pemerintah Indonesia memiliki peran yang strategis dalam merespons situasi geopolitik dunia, termasuk perang di Gaza, Lebanon dan Suriah.


Hal itu disampaikan Raja Abdullah dalam sambutannya pada pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dan delegasi Yordania di Istana Al Husseiniya, Amman, Kerajaan Yordania Hasyimiyah, pada Senin (14/4).


"Saya benar-benar meyakini bahwa di bawah kepemimpinan Anda, Indonesia akan memainkan peran penting bagi kita semua dalam mengatasi banyak persoalan," kata Raja Abdullah melalui keterangan resmi dari Sekretariat Presiden diterima di Jakarta, Senin (14/4) malam.


4. Presiden Prabowo akui bersahabat sejak muda dengan Raja Yordania

Presiden RI Prabowo Subianto mengakui dirinya bersahabat cukup lama dengan Raja Yordania Abdullah II sejak keduanya masih berusia muda.


Persahabatan itu, Prabowo menyebut, masih terus terjalin saat dirinya saat ini berusia 73 tahun, dan Raja Abdullah II 63 tahun.


“Memang (kami) sahabat lama, waktu kami masih muda, sekarang masih berjiwa muda, tetapi kami bersahabat,” kata Presiden Prabowo saat ditemui sebelum kepulangannya ke Jakarta di Pangkalan Udara Marka, Amman, Yordania, Senin sore waktu setempat, menjawab pertanyaan ANTARA soal kedekatan Presiden RI dengan Raja Yordania.


5. Evita minta Kemenperin dukung Bali batasi plastik sekali pakai

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty meminta Kementerian Perindustrian mendukung upaya mewujudkan Bali bebas sampah plastik sekali pakai, antara lain dengan melarang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) berbahan plastik sekali pakai berukuran di bawah 1 liter.


Menurut Evita, Bali membutuhkan penanganan sampah yang lebih baik agar alam Bali tetap hijau lestari, dan bersih dari polusi yang diakibatkan oleh sampah, khususnya sampah plastik sekali pakai. Bali sebagai destinasi wisata alam dan budaya sangat bergantung pada lingkungan yang bersih.


"Gerakan pro-lingkungan hidup dengan mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai sudah menjadi tren di seluruh dunia sehingga bagaimanapun industri kita harus sudah mengikuti itu, mulai bertransformasi. 


Terutama air kemasan yang di bawah 1 liter. Harusnya Kementerian Perindustrian konsisten dengan program dan kebijakan industri hijau, mendukung industri yang ecofriendly," kata Evita dalam keterangannya di Jakarta, Senin.



Sumber : Lenteranews.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar