Bitung, Investigasi..info -
Tim Resmob Polres Bitung bersama Tim Resmob Polsek Maesa berhasil mengamankan seorang pria pelaku penganiayaan yang terjadi pada Selasa malam (15/4), di Kelurahan Wangurer Barat, Kecamatan Madidir, Kota Bitung.
Penangkapan ini dipimpin langsung oleh Kanit Jatanras IPDA Stovie Tulung, SH, dan Katim Resmob Denhart Papente. Tersangka yang diketahui berinisial D.B. (48), berhasil diamankan tanpa perlawanan di wilayah Kelurahan Girian Permai, Kecamatan Girian.
Peristiwa penganiayaan ini diduga dipicu oleh rasa cemburu. Tersangka D.B. mencurigai istrinya, M.O. (33), menjalin hubungan gelap dengan korban berinisial R.L. (38), seorang nelayan asal Wangurer Barat. Sekitar pukul 21.00 WITA, tersangka memergoki korban tengah berbincang dengan istrinya di rumah salah satu warga. Dalam kondisi emosi, pelaku langsung melayangkan pukulan ke wajah korban dan menikam perut korban dengan sebilah pisau yang sebelumnya ia bawa dari rumah.
Tak hanya itu, tersangka juga melakukan penganiayaan terhadap istrinya dengan memukul mata kiri dan punggungnya sebanyak dua kali. Setelah kejadian, pelaku melarikan diri ke rumah rekannya di Kelurahan Girian Permai.
Mendapat laporan dari masyarakat, tim gabungan segera melakukan pengembangan dan berhasil menangkap pelaku di lokasi persembunyiannya. Polisi turut mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau besi putih dengan gagang aluminium yang digunakan dalam aksi tersebut.
Kapolres Bitung melalui timnya menyatakan bahwa tersangka telah diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Ia dijerat dengan Pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan serta Pasal 2 ayat 1 UU Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa izin.
"Penangkapan ini merupakan bukti kesigapan petugas dalam merespon laporan masyarakat. Kami mengimbau warga untuk menyelesaikan persoalan pribadi dengan kepala dingin dan menjauhi tindakan kekerasan," ujar salah satu petugas.
Saat ini korban masih menjalani perawatan akibat luka tusukan, sementara tersangka ditahan di Polres Bitung untuk proses lebih lanjut.
Sumber : Jurnalisme.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar