Sebelumnya, dilansir dari Britapali.com.
Menurut keterangan dari salah satu mantan guru SMA Bhakti Nusantara bernama Rodiyah bahwa, Pada Oktober 2023 dirinya telah membuat laporan ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan ( Kejati Sumsel ). Namun, setelah beberapa lama laporan tersebut di limpahkan ke Kejaksaan Negri ( Kejari ) Palembang.
Adapun yang di laporkan Rodiyah yaitu dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dana BOS, KIP, Mark-up data siswa dan sebagainya yang di lakukan oleh oknum Kepala Sekolah SMA Bhakti Nusantara inisial RKY.
"Waktu itu saya melaporkan RKY ke Kejati Sumsel tapi setelah beberapa lama laporannya di limpahkan ke Kejari Palembang," ujar Rodiyah.
Kata Rodiyah, setelah mengetahui telah dilaporkan, RKY minta tolong kepada seorang oknum staf Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel agar kasus yang sudah masuk di Kejari Palembang dapat dihentikan dengan imbalan uang senilai Rp.50 Juta rupiah.
Lanjut, untuk menyiapkan uang sebanyak Rp.50 Juta rupiah, RKY ditemani sopir pribadinya menjual mobil merek Agya miliknya senilai Rp.75 Juta rupiah.
Akan tetapi, dari hasil penjualan mobil tersebut sang sopir hanya diberi imbalan Rp.50 Ribu rupiah oleh RKY. Karena merasa kecewa akhirnya sopir tersebut membongkar dengan menceritakan semua perbuatan jahat RKY kepada Rodiyah.
"Mobil terjual Rp.75 Juta, Rp.50 Jutanya di berikan kepada oknum staf Dinas Pendidikan Provinsi untuk menghentikan laporan di Kejari Palembang, sisa Rp.25 Juta rupiah sopir tersebut hanya di kasih 50 Ribu rupiah oleh RKY," kata Rodiyah mengutip ucapan sopir RKY.
Menanggapi hal tersebut, saat di konfirmasi oleh awak media diruang kerjanya, dengan berbagai pertanyaan akhirnya RKY mengakui apa yang dibeberkan oleh Rodiyah dan sopirnya, tapi sangat disayangkan RKY enggan menyebutkan siapa nama oknum staf Dinas Pendidikan Provinsi yang telah terima uang tersebut.
"Saya tidak tahu namanya, yang saya ingat waktu di lobby seorang perempuan badannya agak tinggi besar pakai jilbab menemui saya dan mengambil uang Rp.50 Juta itu sambil berkata kalau semua urusannya akan dibereskan," tandas RKY.
Dilain tempat untuk mengetahui kebenarannya, awak media berusaha melakukan konfirmasi kepada H. Zulkarnain, SE. MM selaku Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel melalui Whatsapp nomor 08128883XXXX, tapi hingga berita diterbitkan Zulkarnain belum memberikan jawaban.
"Saya tidak tahu namanya, yang saya ingat waktu di lobby seorang perempuan badannya agak tinggi besar pakai jilbab menemui saya dan mengambil uang Rp.50 Juta itu sambil berkata kalau semua urusannya akan dibereskan," tandas RKY.
Dilain tempat untuk mengetahui kebenarannya, awak media berusaha melakukan konfirmasi kepada H. Zulkarnain, SE. MM selaku Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel melalui Whatsapp nomor 08128883XXXX, tapi hingga berita diterbitkan Zulkarnain belum memberikan jawaban.
Lanjut awak mengkonfirmasi melalui WhatsApp Anang Purnomo selaku Kasi Peserta Didik Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel. Mempertanyakan apakah Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel tidak membuat team untuk mengungkap kasus dan menemukan oknum tersebut.
" Sudah ditindak lanjuti oleh pimpinan dan saat ini sedang proses pemeriksaan oleh inspektorat" ungkapnya Anang Purnomo tutup pembicaraan.
Sampai berita ini di tayangkan OKNUM tersebut masih menjadi MISTERI belum ada tanggapan resmi dari pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan ( Sumsel ), Siapakah yang di periksa dan apakah oknum tersebut sudah di ketahui.
By : ( Team )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar