Cianjur, Investigasi.info -
Kembali warga Desa Mekarsari Agrabinta gelar Aksi Damai jilid dua sebelum kedatangan Tim Inspektorat Kabupaten Cianjur audit Desa Mekarsari baik pisik di lapangan maupun administrasi, Senin (21/04/2025).
Diprediksi kehadiran tim inspektorat untuk audit desa Mekarsari sebagai tindaklanjut dari aksi pertama dalam bentuk audiensi warga dengan pemdes yang mempertanyakan ketransparanan keuangan desa pada (25/02) yang lalu.
Langkah awal pemeriksaan, tim melakukan cek pisik dilapangan di dampingi oleh sejumlah warga masyarakat Desa Mekarsari sebagai perwakilan yang melakukan aksi damai Jilid Dua disertai dokumen serta data yang telah mereka miliki sebagai pembanding.
Camat Agrabinta Offan Soffarudin Maulana, S. Pt, M. Si saat di konfirmasi di ruangan kerjanya tentang kehadiran inspektorat Kabupaten Cianjur di Desa Mekarsari mengatakan, "Inspektorat akan audit secara menyeluruh baik administrasi maupun pisik di lapangan atas apa yang disampaikan oleh warga tentang ketidak transparansi Pemerintahan Desa Mekarsari terhadap keuangan desa tahun 2023 dan 2024.
"Tim inspektorat ini sangat profesional, saya suguhi air minum saja mereka tidak mau jelas camat.
Berkenaan dengan hasil pemeriksaan maupun audit dari inspektorat ini kita tunggu saja dalam batas waktu yang tidak dapat ditentukan. Tutupnya
Dari pantauan secara langsung di lapangan sebelum kedatangan tim inspektorat Kabupaten Cianjur di Desa Mekarsari massa sedang menggelar aksi mendesak Kepala Desa Mekarsari, Teguh Ferdieta, SH untuk membuka secara detail seluruh rincian anggaran dari berbagai kegiatan desa yang telah berjalan.
Sorotan utama tertuju pada sejumlah program seperti Ketahanan Pangan (Ketapang), kegiatan Karang Taruna, pembangunan embung, pembangunan mushalla, serta proyek-proyek lainnya yang didanai oleh APBDes.
Koordinator aksi, Pebiyasril, menegaskan bahwa tuntutan ini merupakan wujud keinginan masyarakat untuk mengetahui secara jelas alokasi dan realisasi setiap anggaran kegiatan desa.
"Ini adalah hak kami untuk tahu bagaimana uang desa digunakan. Kami ingin ada keterbukaan penuh dari pemerintah desa," ujarnya lantang di tengah orasi.
Lebih lanjut, massa aksi juga menuntut agar pemerintah desa, pihak kecamatan, serta pihak berwenang menyampaikan informasi terkini mengenai proses audit oleh Inspektorat Daerah (Irda) secara transparan.
"Kami juga meminta agar perwakilan masyarakat dilibatkan dalam setiap kegiatan sebagai saksi atau pengawas independen. Ini penting untuk memastikan akuntabilitas dan mencegah penyimpangan," imbuh Pebiyasril.
Senada dengan itu, orator lainnya, Sarana Tunggal, menuntut Kepala Desa untuk menyerahkan salinan lengkap APBDes tahun 2023 hingga 2024 beserta rincian kegiatannya. Hal ini dianggap krusial agar masyarakat dapat memahami secara pasti penggunaan anggaran di lapangan.
"Masyarakat memiliki hak untuk mengetahui dan mengawasi setiap tahapan evaluasi dan tindak lanjut dari proses ini. Kami mendesak Kepala Desa untuk memberikan data lengkap seluruh kegiatan kepada kami. Jika permintaan ini tidak dipenuhi, kami tidak akan segan untuk menyegel kantor desa," tegas Sarana Tunggal.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala Desa Mekarsari, Teguh Ferdieta, menyatakan bahwa seluruh rangkaian APBDes tahun 2023-2024 telah diserahkan sesuai dengan pelaksanaan kegiatan.
"Terkait permintaan salinan detail APBDes, pihaknya masih menunggu hasil audit dari Inspektorat Daerah," singkatnya.
Terpantau saat itu Teguh Ferdieta. SH di dampingi Forkopimcam Agrabinta menemui aksi warga Jilid Dua dalam kondisi biasa-biasa saja, sehat-sehat saja, tegar-tegar saja.
Tampak hadir di lokasi, Forkopimcam Agrabinta, personil Polsek Agrabinta, personil Koramil Agrabinta, dan personil Satpol PP Kecamatan Agrabinta. Selama aksi berlangsung suasana kondusif, aman dan tertib.
By : (AE Nasution)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar