JAKARTA, Investigasi.info -
Kerusakan mobil akibat banjir bisa semakin parah, bila penanganannya tidak tepat. Untuk itu, konsumen perlu mengetahui cara memberikan pertolongan pertama agar kerusakannya bisa diminimalisasi. Beberapa kerusakan bisa terjadi akibat mobil terendam banjir, mulai dari water hammer hingga korsleting listrik pada mobil. Maka dari itu, konsumen harus mampu berpikir tenang agar tidak salah mengambil keputusan, ketika proses mengevakuasi mobil yang terendam banjir. Biso, pemilik Biso Jaya Mandiri Bintara yang terletak di Bekasi mengatakan, hal utama yang harus dilakukan adalah melepas terminal aki untuk mengantisipasi terjadinya korsleting.
“Sebenarnya pada saat mobil mau terendam sudah ada tanda-tanda, misalnya air melebih satu ban, itu langsung cabut aki aja. Jadi jangan sampai mobil sudah terendam baru kita cabut aki,” kata Biso saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/3/2025).
“Aki itu kan mengandung arus listrik, banyak modul-modul yang di dalam mobil itu nyimpan arus listrik. Pada saat dia terkena air, otomatis akan terjadi korsleting sehingga modul itu harus diganti. Itu sebenarnya tindakan preventif saja,” lanjutnya. Setelah itu, segera bawa mobil ke bengkel. Biso menegaskan pemilik mobil untuk tidak menunda perbaikan mobil usai terendam banjir. “Satu atau dua hari paling lama, mobil harus sudah dibawa ke bengkel untuk dibersihkan. Karena kalau menunggu seminggu, bisa berkarat partnya. Seperti pada modul airbag, itu bisa berkarat, dan akan keluar biaya yang lebih besar,” kata Biso.
Menurut Biso, selama penanganan perbaikannya tepat, maka mobil yang terendam banjir bisa kembali seperti sedia kala. “Paling penting adalah cari bengkel yang memang benar-benar bisa menangani dengan detail. Kebanyakan kalau di bengkel-bengkel lain cuma yang terlihat mata saja. Misalnya speedometer, di dalamnya itu kan banyak elektrikal, sebetulnya yang harus dibersihkan itu dalamnya, luarnya tidak terlalu penting,” kata Biso.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar