Lumajang, twit-twit.online
Masyarakat Lumajang diminta tidak tinggal diam kalau menemukan kasus kekerasan terhadap anak-anak. Pasalnya, perlakuan buruk tersebut akan menimbulkan traumatik pada generasi muda penerus bangsa. Apalagi saat ini kembali marak kasus bullying atau perundungan di sekolah-sekolah.
Ajakan tersebut disampaikan Pudholi Sandra calon DPRD Provinsi Jawa Timur,dari Partai Golkar sekaligus Dosen STIH Kabupaten Lumajang saat di temui awak media. Sosialisasi Perda perlindungan anak harus di gencarkan,agar anak mengerti betapa rentangnya pembulian saat ini.
Pudholi menjelaskan pihak sekolah maupun kampus berwajiban mensosialisasikan Perda yang dihasilkan DPRD. Saat ini, Perda yang disosialisasikan adalah tentang Perlindungan Anak.
Pudholi mengatakan "Kasus perundungan dalam bentuk apapun sebaiknya tak dianggap lelucon. Ia ingin agar proses hukum tetap ditegakkan sebagai upaya perlindungan terhadap korban-korban pelecehan lain
"Nah, bagaimana ini bisa ditegakkan sebagai perlindungan terhadap korban dan juga memberikan efek jera bagi pelaku," ungkapnya
"Pikirkan juga dampak secara fisik, mental, dan emosional bagi para korban yang mengalami bullying dan juga keluarganya.
"Apapun bentuk kekerasan dalam rumah tangga maupun di sekolah -sekolah harus
Mendapatkan sangsi sesuai dengan undang-undang,"ungkap Pudholi.
Selanjutnya Pudholi mengungkapkan"Jika masyarakat membutuhkan bantuan hukum secara gratis bagi yang tidak mampu ,kami siap melayaninya,karena kami tim parodi siap membantu menyelesaikannya,baik kasus kekerasan,perundungan dan lain-lain.Agar mereka mendapatkan keadilan sesuai dengan haknya, ungkap Pudholi.(D S)
Sumber: Indometro.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar