Jakarta,twit-twit.online
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aries Adi Leksono mengatakan, Indonesia sedang mengalami darurat kekerasan terhadap anak, khususnya di dunia pendidikan. Hal itu disampaikan menanggapi maraknya aksi bullying atau perundungan yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Sepekan terakhir dunia pendidikan kita sedang mengalami darurat kekerasan, hal itu dibuktikan dengan maraknya aksi bullying dan perundungan, serta bentuk kekerasan lainnya pada lingkungan satuan pendidikan di beberapa daerah," ujar Aries dalam keterangannya, Jumat (6/10/2023).
Aries mengatakan, beberapa aksi perundungan terjadi di Jakarta, Cilacap, Demak, Gresik, Lamongan, Balikpapan dan beragam daerah lainnya yang belum terungkap
Ia percaya, fenomena bullying seperti gunung es karena kasus yang viral saja yang menjadi sorotan. "Yang lain masih belum terungkap, satu kasus tertangani, kasus lain lebih banyak lagi yang terabaikan," ucap dia. Aries juga membeberkan data KPAI hingga Agustus 2023 mencatat ada 810 kasus kekerasan anak di lingkungan sekolah dan lingkungan sosial mereka. "Data ini cenderung naik setiap bulannya, sehingga perlu mendapatkan perhatian bersama untuk menekan penurunan angka kekerasan anak, khususnya di lingkungan satuan pendidikan," imbuhnya.
Aries menyebut, lingkungan pendidikan harus aman dan nyaman untuk anak, sehingga tumbuh kembang anak bisa menjadi maksimal. "Untuk itu perlu semua pihak turun tangan mengatasi situasi darurat kekerasan pada satuan pendidikan, baik pemerintah pusat dan daerah, keluarga, masyarakat, pihak satuan pendidikan, termasuk peserta didik," ujar dia.
Adapun kasus kekerasan yang menjadi sorotan publik beberapa pekan terakhir adalah kasus perundungan korban FF (14) di Cilacap, Jawa Tengah. Video perundungan itu viral di sosial media pada Selasa (26/9/2023). Di rekaman itu, tampak seorang bertopi memukul dan menendang korban. Diketahui, korban dan pelaku berasal dari sekolah yang sama. Kekerasan lainnya terjadi pada R, siswi SD yang meninggal dunia karena melompat dari lantai empat sekolahnya di daerah Jakarta Selatan
Dari keterangan polisi, R sempat terlibat aksi dorong-dorongan dengan temannya berinisial H
Peristiwa ini juga terjadi pada Selasa (26/9/2023). Setelah sempat saling ribut, R dan H diminta menghadap guru dan keduanya dinasihati untuk berbaikan. Sejurus kemudian, R meminta izin ke kamar mandi dan tak kunjung kembali. Guru yang menasehati kemudian mendapat kabar dari guru lain bahwa R sudah tergeletak di lantai dasar, terjun dari lantai 4.
Sumber:Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar