CEO Maswindo Bumi Mas, Aswin Yanuar menyatakan kini perusahaannya tengah bersih-bersih dan menata kembali sistem bisnis. Maswindo, katanya sudah memecat pegawai yang terindikasi korupsi dan melakukan kecurangan.
"Kini dari 600 cabang kami mempertahankan sekitar 80 cabang saja. Mereka telah diperkenalkan sistem baru yang lebih ketat dalam pengelolaan keuangan dan pemantauan transaksi. Hal ini bertujuan untuk mencegah terulangnya kasus-kasus korupsi yang sebelumnya terjadi mulai dari karyawan kantor pusat hingga kantor cabang kami," kata Aswin dalam keterangan yang diterima, Selasa (29/8/2023).
Aswin juga mengatakan, Maswindo tengah mencicil utang-utang dan kewajiban yang harus dibayarkan. Pihaknya, berkomitmen untuk mengembalikan dana klien yang terdaftar di PKPU ataupun yang diverifikasi bersama pihak Maswindo dan klien eks cabangnya.
"Meski kecurangan itu dilakukan oleh pihak cabang PT. Maswindo di berbagai daerah. Insya Allah saya akan bertanggungjawab menyelesaikan satu per satu," tegas Aswin
"Kini Maswindo memiliki sistem baru yang insya allah akan membuat kami lebih kuat di masa depan. Kami bersama cabang yang masih amanah kini beroperasi dengan sistem yang meminimalisir potensi korupsi tersebut," lanjutnya Aswin.
Saat ini, Maswindo mengklaim sudah membayar 10% dari total utang yang terdaftar melalui PKPU.
Sebelumnya ramai diberitakan pada Februari 2023 lalu, Aswin Yanuar dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait proyek mangkrak. Proyek mangkrak yang dikerjakan perusahaan kontraktor kondang PT Maswindo Bumi Mas menjadi sorotan. Sejumlah mitra dan klien mengaku dirugikan gegara mangkraknya proyek Maswindo itu hingga mencapai Rp 29 miliar.
Pengacara sekaligus kuasa hukum korban Maswindo, Sapto Dewi Trianawati mengatakan ada 392. kepala cabang mitra Maswindo yang sudah melaporkan perusahaan milik Aswin tersebut ke Bareskrim Polri pada 16 Desember 202
"Saya saat itu mengajak klien-klien saya lapor di posisi 39 kepala cabang, belum ada konsumen, di 16 Desember 2022. Dengan 39 cabang itu, nominal kerugian capai Rp 29 miliar," kata Yana kala itu.
Seiring waktu, jumlah klien yang merasa dirugikan bertambah menjadi kurang lebih 59 klien yang mana 7 di antaranya adalah konsumen Maswindo. Keluhannya pun beragam, mulai dari konsumen yang rumahnya sama sekali belum dikerjakan, mandek, hingga refund yang tak kunjung cair.
Sumber : Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar